Rabu, 18 Desember 2013

Psikologi Kepribadian


“PSIKOLOGI KEPRIBADIAN”

v  Mazhab Psikoanalisa Sigmund Freud
Sigmund Freud adalah tokoh yang terkenal karena teori psikoanalisanya. Adapun teori dasar Freud berkembang dalam 3 periode :
1.      Periode pertama : menjelaskan bahwa psikis manusia sebagian besar berlangsung pada taraf tak sadar.
2.      Periode kedua : membedakan 2 naluri, yaitu naluri seksual (menjamin kelangsungan jenis) dan naluri ego (mempertahankan diri individu).
3.      Periode ketiga : melukiskan teori baru tentang psikoanalisa yang bertujuan untuk membuat seseorang menyadari akan pertentangan yang terjadi pada alam bawah sadarnya.

v  Struktur kepribadian menurut Sigmund Freud, diantaranya Id (keinginan), ego (nafsu) dan superego (hati).

v  Dinamika kepribadian menurut Sigmund Freud :
1.      Insting : perwujudan psikologi dari kebutuhan tubuh yang menuntut kepuasan. Insting ada 2, yaitu Insting hidup (dorongan yang meenjamin survival dan reproduksi, sepertia lapar, haus dan seks), dan Insting mati : mendorong seseorang untuk merusak dirinya sendiri dan dorongan agresif merupakan bentuk penyaluran agar orang tidak membunuh dirinya sendiri.
2.      Distribusi dan pemakaian energi.
3.      Kecemasan : sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian dari kehidupan yang tak terhindarkan, dipandang sebagai dinamika kepribadian yang utama.
4.      Pertahanan : strategi yang dipakai individu untuk bertahan melawan ekspresi impuls Id serta menentang tentang Superego.

v  Madzhab Psikologi Behavior
Teori behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah segala hal yang diberikan oleh guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
·         Keunggulan Teori Behavioristik
ü  Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewaEsa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.
ü  Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar

·         Kelemahan Teori Behavioristik
ü  Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
ü  Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang   didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa (teori skinner) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata-kata kasar, ejekan ,  jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.


v  Pembiasan klasikal Pavlop
            Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan penghapusan sebagai berikut:
a.       Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh : Makanan.
b.      Stimulus terkondisi (CS), suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh : Bunyi bel adalah stimulus netral yang dipasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan.
c.       Respon tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau dengan sendirinya. Contoh : mengeluarkan air liur.
d.      Respon terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS dan US. Contoh : keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan.

1.      Struktur, Dinamika, dan Perkembangan Kepribadian
a.       Struktur Kepribadian
1)      Tingkah laku responden (responden behavior), respon yang dihasilkan organisme untuk menjawab stimulus secara spesifik berdasarkan respon yang diberikan, seperti mengeluarkan air liur ketika melihat makanan.
2)      Tingkah laku operan (operant behavior), respon yang dimunculkan organisme tanpa adanya stimulus spesifik yang langsung memaksa terjadinya respon itu. Organisme dihadapkan kepada pilihan-pilihan respon mana yang akan dipakai untuk menanggapi suatu stimulus.
Jadi, struktur kepribadian dari Pavlov ini tergantung kepada respon atau stimulus yang diberikan oleh seseorang, semakin besar stimulus atau penguatan yang diberikan, maka respon yang diterima juga akan semakin kuat.

b.      Dinamika dan Perkembangan Kepribadian
            Pavlov yakin bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan tingkah laku dalam hubungan yang terus menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah penguatan, maksudnya dengan diberikan penguatan-penguatan yang positif, maka tingkah laku seseorang akan bisa berubah dan terkontrol dengan baik.
            Sesuai strategi kegiatan yang membuat tingkah laku tertentu berpeluang untuk terjadi pada masa yang akan datang. Manusia dan binatang dapat dilatih melakukan semua jenis tingkah laku dimana semua konsekuensi atau penguatan yang tersedia di lingkungan dapat diubah dan diatur sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
            Strategi itu pada dasarnya ada dua, yaitu :
1)      Conditioning Clasik, disebut juga dengan conditioning responden karena tingkah laku dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus respon yang bersifat refleks.
2)      Conditioning Operan, conditioning operan tidak tergantung kepada tingkah laku otomatis atau refleks sehingga jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan conditioning clasik.

2.      Perubahan Tingkah Laku
            Tingkah laku seseorang dapat diubah melalui stimulus-stilmulus yang diberikan kepada seseorang tersebut sehingga menimbulkan respon yang sesuai dengan stimulus tersebut.
            Teori Pavlov inibisa diterapkan dlaam kehidupan nyata, sebagai contoh untuk menambah kelekatan dnegan pasangan yang sangat suka (UCR) dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom dia akan sangat suka dengan soklat yang anda berikan.
            Berdasarkan teori Pavlov, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan bertemu dengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS, CS, UCR, dan CR seperti eksperimen yang telah dilakukan oleh Pavlov.

v  Pengkodisian Operan Skinner
Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu Penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk-bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku atau penghargaan. Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukan perilaku tidak senang.
Menurut Skinner, hubungan antara stimulus dan respons yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang digambarkan oleh para tokoh sebelumnya.


v  Teori Belajar Sosial Bandura
a.       Teori Pembelajaran Sosial
Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik). Inti dari pembelajaran social adalah pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.
b.      Teori Peniruan (Modeling)
Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan maupun penyajian, contoh tingkah laku (modeling).
Ø  Jenis – jenis Peniruan (modeling):
1.      Peniruan Langsung, Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran social Albert Bandura. Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modeling, yaitu suatu fase dimana seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu dilakukan. Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh : Meniru gaya penyanyi yang disukai.
2.      Peniruan Tak Langsung, adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung. Contoh : Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.
3.      Peniruan Gabungan, adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu peniruan langsung dan tidak langsung. Contoh : Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarnai daripada buku yang dibacanya.
4.      Peniruan Sesaat / seketika, tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja. Contoh : Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.
5.      Peniruan Berkelanjutan, tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Contoh : Pelajar meniru gaya bahasa gurunya.

Kesimpulan dari teori behavior menurut Pavlop, Skinner dan Bandura adalah :
a)      Teori Pavlop : Stimulus dan Respon, maksudnya segala aktifitas (respon) yang kita lakukan itu sebagai jawaban dari stimulus kita sendiri. Eksperimennya dilakukan pada binatang (Anjing).
b)      Teori Skinner : menggunakan penguatan positif (reward) dan negatif (punishment). Eksperimennya dilakukan pada binatang (Tikus).
c)      Teori Bandura : Perilaku dan Kognisi (Respon) dan Lingkungan (Stimulus). Eksperimen yang terkenal dari teori Bandura adalah “Bobo Doll” yang dilakukan pada anak kecil.

v  Madzhab Psikologi Humanistik
Tokohnya yang terkenal adalah Abraham Maslow dengan konsep kepribadiannya tentang Hirarki Kebutuhan , diantaranya :
1.      Kebutuhan fisiologis, seperti makan,minum, seks.
2.      Rasa aman.
3.      Kebutuhan dimiliki dan cinta.
4.      Kebutuhan dasar harga diri.
5.      Kebutuhan Meta aktualisasi diri.
v  Kepribadian dalam Perspektif Islam
Kepribadian itu sendiri berarti personality (sosok manusia sebagai individu), tinggi rendahnya jati diri seseorang tergantung dari kemampuan berfikirnya dan tingkah lakunya.
Adapun struktur kepribadian Islam itu sendiri dilihat melalui tiga sudut, yaitu, Jasad (fisik), Jiwa (psikis) dan Jasad dan Jiwa (psikofisik). Keberadaan manusia di bumi ini bukan karena kemauan sendiri, melainkan kehendak Yang Maha Kuasa.
Tipologi kepribadia islam itu sendiri diantaranya tipe mukmin (beriman dan percaya kepada hal yang ghaib (Allah , Malaikat dan Ruh), tipe kafir (ingkar terhadap hal-hal yang dipercayai sebagai seorang mukmin) dan yang terakhir tipe munafik (selalu ingkar beriman kepada Allah tetapi hanya dimulut saja).

            Pada prinsipnya Psikologi Kepribadian memandang bahwa manusia merupakan makhluk yang unik untuk dipelajari, dimengerti dan dipahami. Keunikan manusia itu menjadi berbeda karena pendekatan yang digunakan juga berbeda. Namun semua itu tidak mengurangi eksistensi manusia , bahwasannya manusia memiliki komponen-komponen kepribadia yang utuh yaitu “body, mind and spirit”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar